Wilayah Barlingmascakeb (Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap, dan
Kebumen) dikenal sebagai daerah yang banyak menghasilkan pohon kelapa. Di
Kebumen sendiri terdapat ribuan petani yang menggantungkan diri kepada
pertanian kelapa, baik diambil buahnya maupun dideres (disadap) untuk diolah menjadi gula merah atau gula kelapa.
Setiap kali petani menderes kelapa, selalu ada risiko keamanan yang
membayangi. Tinggi pohon kelapa yang biasa dimiliki petani dan siap dideres
adalah sekitar 20 sampai 30 meter. Petani memanjat pohon dengan peralatan
sederhana. Jika musim hujan, kesulitan dan risiko yang dihadapi menjadi berkali
lipat. Karenanya banyak dikembangkan pohon kelapa varietas unggul yang memiliki
sifat-sifat misalnya tinggi pohon tidak lebih dari 3 meter dengan kualitas buah
dan nira yang baik.
Hampir semua petani menyebut pohon kelapa varietas unggul sebagai pohon
kelapa genjah. Di Kebumen sendiri, petani menyebutnya kelapa genjah entok. Dinas
Pertanian dan Tanaman Pangan setempat telah melakukan pengamatan awal kelapa genjah entok
sejak tahun 2001. Pada awal tahun 2019, kelapa genjah entok Kebumen ditetapkan sebagai varietas unggul lokal dengan Keputusan Menteri
Pertanian No. 41/ KPTS/KB.020/2 /2019. Sebagai kabupaten terbesar produksi
kelapanya nomor 3 setelah Kabupaten Pandeglang dan Kabupetan Pangandaran, ini
merupakan langkah maju.
Karakteristik spesifik
dari kelapa genjah entok Kebumen menurut Kasi Perbenihan dan Perlindungan Dinas
Pertanian dan Pangan Kabupaten kebumen, Ashari, S.P, yaitu sebagai berikut:
1.
Besar batang relatif sama dari bawah sampai atas
2.
Bentuk anak daun yang kaku (tegak)
3.
Bentuk buah yang bulat dan besar
4.
Daging buah lebih tebal dan warna buah hijau muda pada
fase kelapa mud
5.
Tanaman lebih cepat tumbuhnya (usia 3 - 4 tahun sudah mulai
berbuah)
6.
Pertambahan tinggi lebih lambat.
Dari sertifikasi yang
dilakukan Balai Penelitian Tanaman Palma Manado, ditetapkan 302 Pohon Induk
Terpilih (PIT) yang tersebar di Kecamatan Alian, Mirit, Ambal, dan Buayan di Kabupaten Kebumen yang akan diambil
sebagai benih kelapa yang tersertifikasi sebagai kelapa genjah entok. Benih
kelapa inilah yang nantinya akan dikembangkan dan ditanam dikebun petani atau
mungkin di demplot pembenihan.
Pohon kelapa genjah entok memang cukup banyak buahnya, namun untuk produksi nira
sebagai bahan baku pembuat gula masih perlu penelitian lebih lanjut. Riset tanaman kelapa butuh waktu
yang panjang karena
terkait dengan umur pohon kelapanya sendiri. Dari pembenihan hingga keluar
tandan dibutuhkan waktu 4 - 7 tahun. Biasanya produksi nira mendapat hasil maksimal jika usia pohon
sudah cukup dewasa. Kalau jenis kelapa dalam usia produktif, rata-rata diatas usia 15 tahun sudah bisa dipanen niranya. Karena itu
penelitian dari pembenihan hingga step by
step pertumbuhannya harus terus menerus dilakukan setidaknya 10 tahun.
Di Kabupaten lain juga sebenarnya
sudah berkembang pohon kelapa
genjah entok ini. Namun, bisa jadi tanaman yang
dimaksud berbeda dari segi
varietas dan karakteristiknya. Seperti apakah pohon kelapa
genjah entok di tempat Sahabat?