Kalau gula semut yang berbentuk serbuk dan menyerupai rumah semut di tanah, barangkali sudah banyak orang yang tahu. Ada lagi yang namanya gula semut brondol. Gula semut brondol atau gula brondol bentuk butirannya lebih besar dari gula semut pada umumnya. namun mempunyai manfaat yang sama, hanya bentuknya saja yang berbeda.
Dari warnanya memang sedikit lebih gelap, karena kandungan airnya lebih tinggi.
Untuk pemanis minuman, teh. kopi atau susu di gelas, butiran gula brondol cepat larut di dalam air. Beberapa konsumen memakai gula brondol ini untuk kolak dan toping ice cream. Ada juga untuk pembutan jamu dan dawet, karena untuk mandapattkan warga kecoklatan pada makanan/ minuman.
Gula brondol dihasilkan dari proses pengayakan. Saat proses pengayakan dengan mess 18 atau lebih, biasanya akan menyisakan gula semut dengan butiran yang lebih besar. Permintaan gula ini sebenarnya juga cukup tinggi, hanya saja cara membuatnya yang susah. karena rata rata gula semut saat di guser, ketika produksi dipetani, langsung hancur menjadi mess 18 atau lebih besar lagi. semakin besar messnya, semakin kecil butirannya. Misalnya mess 30, gula semut mess 30 berbentuk hampir seperti tepung. Gula yang diproduksi petani, sekitar 50 % nya terkandung ukuran mess 30.