Kontak : ( +62 ) 813 2770 0066
Senin - Sabtu : 08.00 - 18.00
Sabtu, 07 September 2019

Gula Semut, Gula Aren, dan Gula Tebu. Bedanya Apa?

Ada bermacam-macam jenis gula di sekitar kita. Coba tengok ke dapur, ada berapa macam gula yang biasa Sahabat pakai untuk memasak? Masing-masing jenis punya perbedaan dari segi bahan baku dan kegunaannya. Di sini kita akan belajar mengenali perbedaan antara gula semut, gula aren, dan gula tebu.

Ketiga jenis gula memiliki perbedaan dasar pada bahan baku. Gula aren adalah gula yang dihasilkan dari tanaman aren atau palem (palm tree) sehingga sering disebut sebagai palm sugar atau palm suiker. Nira dari tandan bunga pohon aren diproses menjadi pemanis alami melalui proses pemanasan dan pendinginan. Gula aren biasanya dicetak dalam bentuk silinder dan setengah lingkaran.

Bibit kelapa organik

Kamis, 05 September 2019

Pelatihan dan Praktek Pembuatan Tungku Buring

Memasuki hari ke tiga Pelatihan dari Kementerian Perindustrian, bertempat di prosessing Agroberdikari dengan materi  praktek pembuatan tungku hemat dan sehat untuk masak nira model buring. Nama buring diambil karena letak kayu bakarnya miring. Kelebihan tungku ini diantaranya yaitu kayu bakar lebih hemat karena ada proses pemanasan pada kayu sebelum kayu terbakar, nira lebih cepat masak dan dapur lebih sehat karena asap keluar ruang dapur dengan adanya cerobong asap.

Material bahan pembuatannya  terdiri dari semen, pasir, batu bata, genteng 1 buah untuk lobang kayubakar dan cerobong. Batang pisang dibutuhkan untuk mencetak lobang api ditengah tungku.


Selasa, 03 September 2019

Pelatihan Produksi Gula Palma Kementerian Perindustrian

Untuk peningkatan kualitas dan kuantitas gula semut organik ( Organic Coconut Sugar ), Kementerian Perindustrian mengadakan pelatihan produksi dan GMP di pengrajin gula semut organik anggota  ICS Agroberdikari yang tergabung dalam kelompok Nira Sumber Rejeki Desa Wonoharjo dan Kelompok Nira Budi Rahayu Desa Giyanti Kecamatan Rowokele.  Kegiatan yang diadakan dihotel Candisari dari tanggal 3 sampai 6 September 2019 ini di buka oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Kebumen, Widiatmoko, SH. MH.




Proses pelatihan yang difasilitasi Perhimpunan Setara Purwokerto dilakukan dengan metode partisipatif dan model pendekatan Pembelajaran Orang Dewasa (POD), menjadikan suasana belajar lebih hidup. Dimana dalam model ini peserta diberikan informasi baru dengan diintegrasikan dengan pengalaman keseharian yang biasa dilakukan. Karakteristik petani gula kelapa yang sibuk berkutat dengan pekerjaan dan urusan rumah tangga memang menjadikan pentingnya model training yang disesuaikan dengan latar belakang peserta. Sehingga maksud dan tujuan pelatihan dapat tercapai.

Hari kedua, Materi GMP difasilitasi oleh Astin Atsna K, SP. MP. dari CV Hugo Inovasi. GMP (Good Manufactoring Product) merupakan syarat dasar untuk menjamin makanan agar layak dan aman dikomsumsi.


 





Dalam kesempatan ini, Kementerian Perindustrian juga memberikan bantuan peralatan untuk membuat gula semut kepada peserta.  Terdiri dari wajan untuk masak nira, pongkor foodgrade, loyang dan peralatan lainnya. Bantuan tersebut bagian dari standarisasi peralatan untuk mendukung pengrajin supaya memproduksi gula organik dan berkualitas.
Minggu, 01 September 2019

KKN Desa Gula Semut

Desa Wonodadi merupakan salah satu desa sentra gula kelapa di kabupaten Kebumen yang terletak di pegunungan karst Gombong Selatan dimana termasuk dalam wilayah Geopark Karangsambung Karangbolong. Dengan kondisi lahan yang berbukit bukit dan tanah yang dibeberapa tempat terdapat bongkahan batu karang  ternyata malah cukup baik untuk tumbuhnya tanaman kelapa. Di desa ini sudah banyak petani yang membuat gula semut. Namun diwilayah atas masih banyak yang belum mengenal gula semut.

Saat ini Agroberdikari, Pemerintah Desa dan Kecamatan Buayan sedang bersama sama mengembangkan gula semut organik diwilayah Desa Wonodadi  sebelah atas. Pada bulan Juli - Agustus, ikut menguatkan program, hadir teman teman mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta. Berbagai kegiatan dilakukan bersama KKN, yaitu sosialisasi program gula semut organik, pelatihan dan praktek membuat gula semut, workshop dan pendampingan dan kunjungan ke petani gula kelapa.

  

Workshop tentang pemberdayaan masyarakat mengundang narasumber Bambang Hariyanto, SE dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Kebumen dan Manager Agroberdikari. Dalam sambutannya, Isnaedi, selaku Camat Kecamatan Buayan, menyampaikan bahwa diversifikasi produk dari gula cetak ke gula semut diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat pengrajin gula. Setelah workshop selesai, Beliau bersama Kepala Desa Wanadadi melakukan kunjungan ke beberapa petani yang sudah mulai memproduksi gula semut.


Pelatihan dan praktek membuat gula semut organic dipandu oleh tim ICS Agroberdikari dan pengurus BUMDES Margo Mulyo dengan dihadiri oleh Kepala Desa Wonodadi.

 

Kehadirin teman teman KKN ini memang cukup memotivasi warga untuk mengenal dan memproduksi gula semut organic. Waktu KKN yang singkat sekitar 2 bulan, setidaknya menjadi media belajar bersama untuk lebih mengenal dan memahami potensi sumber daya di wilayah Desa Wonodadi.